Hai..hai..
Goldeners pernah nggak, ngalamin momen di mana harus milih buat percaya sama seseorang atau sesuatu?
Nah, di situlah dua istilah ini muncul, believe dan trust. Keduanya sering dipakai buat ngomongin soal kepercayaan, tapi nyatanya, dua istilah ini punya makna yang beda, loh!
BTW, believe artinya “percaya,” tapi maknanya bisa berbeda, tergantung konteks tertentu.
Yuk, kita bahas lebih detail biar makin paham bedanya dan nggak salah pakai lagi dua istilah ini.
Believe Artinya Apa?
Believe artinya “percaya” dalam konteks menerima sesuatu sebagai fakta atau kebenaran, meskipun mungkin tidak ada bukti langsung.
Kata ini sering digunakan saat kita yakin pada sesuatu berdasarkan pemikiran, opini, atau pengalaman. Contohnya, saat seseorang berkata, “I believe it will rain today,” mereka mengungkapkan keyakinan mereka, meskipun hujan belum benar-benar turun.
Selain itu, believe juga sering digunakan dalam konteks keyakinan yang lebih abstrak, seperti kepercayaan pada nilai-nilai atau agama. Misalnya, “She believes in kindness,” artinya dia percaya bahwa kebaikan adalah sesuatu yang penting.
Jadi, believe lebih fokus pada keyakinan atau penerimaan sesuatu, baik itu konkret maupun abstrak, tanpa memerlukan hubungan emosional yang mendalam.
Trust Artinya Apa?
Sementara itu, trust artinya juga “percaya,” tetapi dalam makna yang lebih personal dan emosional.
Trust melibatkan keyakinan bahwa seseorang atau sesuatu akan memenuhi harapan kita atau tidak akan mengecewakan.
Misalnya, “I trust you to keep this secret,” artinya ada keyakinan kuat bahwa orang tersebut tidak akan membocorkan rahasia. Trust biasanya muncul dari pengalaman atau hubungan yang telah dibangun sebelumnya.
Selain itu, trust mencerminkan kepercayaan yang bersifat lebih tahan uji, terutama dalam situasi sulit. Jika seseorang berkata, “I trust this process,” mereka menunjukkan keyakinan yang lebih mendalam bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai harapan meskipun belum ada kepastian.
Jadi, trust lebih menggambarkan rasa percaya yang kuat dan erat kaitannya dengan hubungan atau pengalaman emosional.
Kapan Menggunakan Believe?
- Believe digunakan untuk menunjukkan keyakinan pada sesuatu yang didasarkan pada opini, asumsi, atau bukti tidak langsung.
Contoh: “I believe he will come,” saat kamu yakin seseorang akan datang meskipun belum ada kepastian.
- Cocok untuk menyatakan keyakinan terhadap konsep, nilai, atau hal yang bersifat abstrak.
Contoh: “I believe in justice,” untuk menunjukkan keyakinan pada keadilan.
- Digunakan saat berbicara tentang hal spiritual atau filosofis tanpa memerlukan hubungan emosional.
Contoh: “I believe in destiny,” menyatakan keyakinan pada konsep takdir.
- Believe sering digunakan dalam situasi yang tidak memerlukan hubungan langsung dengan orang tertentu.
Contoh: “I believe the weather will improve tomorrow,” berdasarkan ramalan cuaca.
Kapan Menggunakan Trust?
- Trust digunakan untuk menyatakan kepercayaan yang bersifat emosional dan berbasis pengalaman atau hubungan.
Contoh: “I trust my partner to always support me,” menunjukkan keyakinan dalam hubungan pribadi.
- Dipakai dalam situasi yang melibatkan tanggung jawab atau risiko tertentu.
Contoh: “I trust my team to complete this project,” menandakan kepercayaan pada kemampuan mereka.
- Digunakan ketika ada bukti atau rekam jejak yang mendukung kepercayaan pada seseorang atau sesuatu.
Contoh: “I trust this brand because their products never disappoint.”
- Trust lebih relevan untuk hubungan jangka panjang yang membutuhkan konsistensi dan kesetiaan.
Contoh: “I trust my doctor for my health decisions,” berdasarkan pengalaman dan keyakinan mendalam.
Baca Juga: Perbedaan Speak, Say, Tell, dan Talk dalam Bahasa Inggris
Apa Perbedaan Believe dan Trust?
Ini dia perbedaan believe dan trust yang bisa kamu pahami:
Pengertian
Believe: Keyakinan pada sesuatu sebagai fakta atau kebenaran, sering kali tanpa hubungan emosional.
Trust: Keyakinan yang lebih dalam dan melibatkan hubungan emosional atau pengalaman.
Emosionalitas:
Believe: Tidak selalu melibatkan emosi, lebih ke keyakinan logis atau intuitif.
Trust: Sangat melibatkan emosi dan sering kali muncul dari pengalaman pribadi.
Bukti dan Pengalaman:
Believe: Tidak memerlukan bukti kuat atau pengalaman sebelumnya.
Trust: Biasanya dibangun dari bukti nyata, rekam jejak, atau pengalaman bersama.
Durasi:
Believe: Bisa bersifat sementara atau situasional.
Contoh: “I believe the news I read today.”
Trust: Lebih tahan lama dan sering kali sulit dipulihkan jika rusak.
Contoh: “I trust my family to always support me.”
Lingkup:
Believe: Dapat digunakan untuk hal abstrak atau universal.
Contoh: “I believe in equality for all.”
Trust: Biasanya terbatas pada hubungan interpersonal atau hal spesifik.
Contoh: “I trust this process to succeed.”
Baca Juga: Perbedaan Married, Marriage, Wedding dan Contoh Kalimatnya
Sekarang udah nggak bingung lagi kan, kapan pakai believe dan kapan pakai trust?
Dua kata ini emang sama-sama ngomongin tentang kepercayaan, tapi konteksnya beda banget. Kalau kamu mau makin jago pakai bahasa Inggris dalam situasi sehari-hari, pastikan belajar dan praktiknya juga konsisten, ya!
Ngomong-ngomong, kalau liburan akhir tahun nanti kamu bingung mau ngapain, join aja Holiday Program di Kampung Inggris Plus Jakarta.
Program ini cocok banget buat kamu yang pengen belajar bahasa Inggris sambil seru-seruan di lingkungan immersion, alias ngomong full english di asrama maupun kelas.
Nggak cuma belajar intensif bareng tutor lokal, kamu juga bisa ketemu teman baru dan eksplor pengalaman unik selama liburan bareng native speaker langsung, loh.
Kalau kamu penasaran, gimana serunya belajar di Kampung Inggris Plus, jangan lupa klik banner di bawah ya!