Sertifikat TOEFL yang Valid untuk Daftar LPDP Tahap 2

Sertifikat TOEFL untuk LPDP Jenis, Syarat, dan Tips Lulus

Sekarang, banyak dari kamu yang sedang bersiap daftar beasiswa LPDP pasti lagi bingung soal sertifikat TOEFL untuk LPDP. 

Soalnya, skor TOEFL jadi salah satu syarat penting, bahkan sering disebut jadi salah satu faktor penentu lolos tahap kedua. Kalau salah milih jenis tes atau keterlambatan ngurus dokumen, bisa-bisa aplikasi kamu malah dianggap kurang lengkap dan ditolak.

Masalahnya, banyak yang gak tahu bedanya antara TOEFL ITP, TOEFL iBT, bahkan IELTS. Ada juga yang sudah punya sertifikat tapi skornya tiba-tiba expired saat dikumpulkan. Atau malah, baru tahu kalau sertifikat TOEFL harus dilegalisir setelah tenggat LPDP. Situasi kaya gini bisa bikin kamu pusing dan kehilangan momentum tengah persiapan beasiswa.

Tenang, mimin akan bantu jelasin semua, mulai dari jenis tes TOEFL yang diterima, berapa skor minimumnya, kapan sebaiknya ikut tes, sampai tips supaya kamu bisa lulus tes TOEFL dengan persiapan yang efektif.

Jenis Sertifikat TOEFL yang Diterima LPDP

Salah satu hal yang paling sering bikin bingung peserta LPDP tahap 2 adalah: sertifikat TOEFL yang sah itu yang mana sih? Padahal ini krusial banget. 

Jangan sampai kamu sudah belajar berbulan-bulan, ikut tes, bayar mahal, tapi ternyata jenis TOEFL-nya nggak diterima LPDP. Konyol banget kan kalau sampai begitu?

LPDP biasanya menerima dua jenis utama:

1. TOEFL ITP

Tes berbasis kertas (paper-based), banyak diselenggarakan di kampus atau lembaga bahasa Indonesia. Kalau skor minimal 500–550, itu biasanya sudah diterima. 

Tapi, skor untuk succeed bisa lebih tinggi, terutama kalau kamu apply ke program S2 atau LPDP internasional.

2. TOEFL iBT / TOEFL Internet-Based Test

Tes berbasis online yang lebih diakui internasional. Skor minimal LPDP biasanya 70–80. Nilai ini bisa diperhitungkan juga untuk LoA atau seleksi universitas luar negeri.

Tes TOEFL untuk LPDP memang fleksibel, tapi kamu harus pastikan jenis sertifikat kamu termasuk yang masih berlaku (umumnya maksimal 2 tahun sejak tes). 

Buat keamanan, ambil nilai di atas batas minimal karena skor yang tinggi mencerminkan kemampuan bahasa Inggris kamu secara lebih komprehensif.

Syarat Skor dan Masa Berlaku Sertifikat

Berikut ringkasan syarat penting mengenai sertifikat TOEFL untuk LPDP:

Jenis Tes Skor Minimal Masa Berlaku
TOEFL ITP 500–550 Maks. 2 tahun sejak tes
TOEFL iBT 70–80 Maks. 2 tahun sejak tes

Kamu mungkin bisa lolos dengan skor tepat di skor minimal, tapi skor yang lebih tinggi akan makin menambah nilai plus di mata reviewer LPDP. 

Apalagi kalau skor TOEFL-nya disandingkan sama dokumen lain seperti sertifikat LoA, bisa dicek lewat artikel Contoh LoA LPDP berikut ini.

Kalau kamu ambil tes terlalu awal dan masa berlaku habis pas pengumpulan dokumen, skor kamu bisa dianggap tidak sah. Itu sering banget terjadi kalau peserta belum mengecek batas expire saat bikin jadwal tes.

Kapan Waktu yang Tepat Mengambil Tes TOEFL?

Nggak jarang temen-temen mimin tiba-tiba buru-buru daftar tes TOEFL karena kira-kira tenggat dokumen tinggal sebulan atau dua minggu. Itu bikin kamu jadi stres, dan sulit dapat jadwal tes yang cocok.

  • Idealnya, kamu mengambil tes TOEFL 3-4 bulan sebelum deadline LPDP. Mau TOEFL ITP atau iBT, waktu itu akan kasih kamu ruang:
  • Untuk mengulang tes kalau hasilnya belum sesuai ekspektasi.
  • Untuk urus legalisasi sertifikat, termasuk scanning, stamping, dan upload ke platform penerimaan.
  • Kalau kamu rencana ambil tes ulang, kamu punya cukup waktu untuk evaluasi dan perbaikan.

Jadi jangan tunggu terlalu mepet, ya. Daftar jauh-jauh hari bisa bantu kamu atur strategi belajar dan dokumentasi dengan lebih lega.

Tips Lulus Tes TOEFL dengan Persiapan Efektif

Sekarang masuk ke bagian paling menarik, strategi supaya lolos tes TOEFL dan skor maksimal:

1. Kenali format tes secara menyeluruh.

Untuk TOEFL ITP, kamu akan menghadapi reading comprehension, listening, dan structure & written expression. Sedangkan TOEFL iBT ditambah speaking dan writing. Pastikan kamu praktikin semua bagian, jangan cuma fokus satu skill aja.

Baca Juga: Perbedaan TOEFL ITP dan IBT, Mana Lebih Penting?

2. Buat jadwal latihan harian.

Kayak: 1 jam untuk listening, 1 jam reading, 30 menit grammar. Kalau kamu ambil iBT, alokasi waktu juga untuk latihan speaking–writing. Konsistensi itu kunci.

3. Simulasi tes lengkap.

Gunakan waktu asli tes (misalnya reading 60–80 menit, dll). Praktik simulasi bikin kamu jadi terbiasa dan mengelola waktu dengan lebih baik saat tes nyata.

4. Evaluasi dan perbaikan terus.

Misalnya, kalau grammar kamu banyak error di bentuk verb tense, fokus perbaiki itu dulu. Terapkan review rutin biar hasil latihan makin optimal.

5. Ikut kursus atau belajar kelompok.

Pengalaman mimin bilang, ikut Kursus Persiapan Tes TOEFL itu sangat membantu. Ada strategi khusus, soal-soal latihan mirip tes asli, dan feedback langsung dari instruktur.

Cara Mengurus Legalitas Sertifikat TOEFL

Setelah lulus tes, jangan langsung upload file-nya. Ada proses legalisasi yang wajib kamu ikuti, antara lain:

  • Scan sertifikat asli dengan kualitas tinggi. Kalau buram atau nggak terbaca, bisa ditolak.
  • Legalisasi dari lembaga resmi, seperti kampus, lembaga bahasa, atau notaris (tergantung kebijakan). Sertifikat bisa disahkan sebagai dokumen legal.
  • Upload ke portal LPDP sebelum tenggat waktu. Pastikan file sesuai format dan ukuran yang diminta.

Langkah-langkah ini sering dilupakan. Kalau kamu sampai lupa scan atau legalisasinya malah telat, skor bagus kamu bisa jadi hangus dan bikin stres!

Mengapa Skor TOEFL Itu Penting untuk LPDP?

Bukan cuma karena tes TOEFL jadi salah satu syarat administratif. Skor TOEFL juga bisa dipakai sebagai indikator kompetensimu di depan reviewer. Skor tinggi bisa meningkatkan kepercayaan mereka terhadap kemampuan bahasa Inggris kamu, entah buat studi lanjut, jurnal akademik, atau presentasi internasional.

Apalagi kamu ambil program internasional atau yang menuntut intensitas bahasa Inggris tinggi. Skor TOEFL bisa menjadi salah satu faktor pembeda, dan beberapa kampus luar negeri bahkan bisa langsung memberi LoA murah (fast track) kalau skor mu di atas threshold mereka.

Maka dari itu, mimin selalu menyarankan: jangan bertahan di skor minimal. Usahakan untuk cukup meyakinkan, misalnya skor 600+ di TOEFL ITP atau skor 90+ di TOEFL iBT. Itu bakal bikin aplikasi LPDP kamu tampak jauh lebih solid.

Baca Juga: Skor TOEFL: Cara Hitung dan Nilai Ideal Lolos

Nah, sekarang kamu sudah tahu jenis-jenis sertifikat TOEFL yang diakui LPDP, syarat nilai minimal yang harus dipenuhi, hingga tips jitu agar bisa lulus tes dengan hasil maksimal. Persiapan yang matang tentu jadi kunci utamanya.

Kalau kamu lagi cari tempat tes TOEFL yang terpercaya dan hasilnya valid untuk keperluan LPDP, kamu bisa Tes TOEFL resmi langsung di Golden English. Di sini tersedia tes TOEFL dengan sertifikat resmi yang bisa kamu gunakan untuk daftar beasiswa seperti LPDP.

Siapkan dirimu sebaik mungkin dan wujudkan mimpi kuliah ke luar negeri!

TES TOEFL ONLINE BERSERTIFIKAT

Teguh Gunawan, S.Li.

Teguh Gunawan, S.Li.

Digital Marketing Enthusiast who's passionate about SEO, Content Writing, and Copywriting.