Kamu pasti tahu kan betapa pentingnya bahasa Inggris? Tanpa bahasa Inggris, kamu akan kesulitan untuk berkomunikasi dan melakukan berbagai hal di dunia modern ini. Nah, salah satu cara yang bisa kalian lakukan untuk meningkatkan kemampuan kalian di bahasa Inggris adalah dengan mengikuti tes, salah satunya yaitu tes TOEFL. Tapi, sebelumnya, apa itu TOEFL? Bagaimana cara belajar untuk menghadapi tes TOEFL? Dan jenis tes apa saja yang ada? Di artikel ini, akan mengupas tuntas tentang semua yang berhubungan dengan TOEFL, mulai dari pengertian, jenis tes dan cara belajar yang bisa kalian lakukan. Jadi, simak artikel ini sampai habis!
Pengertian TOEFL
Jadi, apa itu TOEFL? TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language. Secara umum, TOEFL adalah tes standar internasional untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris seseorang yang bukan penutur asli bahasa Inggris. TOEFL digunakan untuk mengevaluasi kemampuan bahasa Inggris seseorang dalam berbagai aspek seperti kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Tes TOEFL ini dikembangkan dan diadakan oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah lembaga pendidikan nirlaba yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Hasil tes TOEFL sering digunakan sebagai syarat masuk kuliah, perguruan tinggi dan universitas di luar negeri, terutama di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kampus mereka. Selain itu, TOEFL juga digunakan untuk keperluan profesional atau sertifikasi, misalnya untuk memenuhi persyaratan dalam penerimaan kerja di luar negeri atau untuk keperluan migrasi ke negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi.
Baca Juga: Cara Memperoleh Nilai TOEFL Diatas 500
Jenis-Jenis TOEFL
Berikut adalah beberapa jenis TOEFL yang umumnya dikenal:
1. TOEFL iBT (Internet-based Test): Ini adalah tes TOEFL yang paling umum digunakan saat ini. Ujian ini mengukur kemampuan dalam empat aspek berbahasa Inggris, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Peserta tes mengambil tes secara online dengan menggunakan komputer yang terhubung ke internet. Tes ini memerlukan koneksi internet yang stabil, serta kemampuan penggunaan komputer dan teknologi informasi. Tes TOEFL iBT dapat diambil di pusat-pusat tes TOEFL yang ditunjuk atau diambil dari rumah (TOEFL iBT Home Edition).
2. TOEFL PBT (Paper-based Test): Tes ini masih tersedia di beberapa negara dan biasanya digunakan untuk keperluan khusus. Ujian ini melibatkan pengisian lembar jawaban dengan kertas dan pensil, dan mengukur kemampuan dalam tiga aspek, yaitu mendengarkan, struktur dan tata bahasa, serta membaca. Tes TOEFL PBT hanya tersedia di negara-negara tertentu dan tidak meliputi tes berbicara atau menulis.
3. TOEFL CBT (Computer-based Test): Tes ini sudah tidak tersedia lagi dan digantikan oleh TOEFL iBT.
4. TOEFL Junior: Tes ini dirancang untuk siswa sekolah menengah atas atau siswa SMP dan SMA. Tes ini mengukur kemampuan dalam tiga aspek, yaitu mendengarkan, membaca, dan bahasa Inggris yang digunakan dalam konteks akademik. TOEFL Junior juga tersedia dalam dua level, yaitu level menengah dan level atas.
5. TOEFL ITP (Institutional Testing Program): Tes ini sering digunakan di lembaga pendidikan atau perusahaan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris siswa atau karyawan mereka. Tes ini melibatkan pengisian lembar jawaban dengan kertas dan pensil, dan mengukur kemampuan dalam tiga aspek, yaitu mendengarkan, struktur dan tata bahasa, serta membaca. Tes TOEFL ITP juga tersedia dalam dua level, yaitu level dasar dan level lanjutan. Ketiga jenis tes TOEFL yang paling umum adalah TOEFL iBT, TOEFL PBT, dan TOEFL Junior. Pilihan tes yang tepat akan bergantung pada kebutuhan dan tujuan peserta tes. Untuk keperluan akademik atau profesional di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris, TOEFL iBT biasanya menjadi pilihan yang tepat.
Durasi Tes TOEFL
Berikut adalah dusrasi dan format tes TOEFL lengkap beserta durasi waktu tiap bagian :
TOEFL IBT (Internet-Based Test)
- Reading: 60-80 menit
- Listening: 60-90 menit
- Speaking: 20 menit
- Writing: 50 menit Total waktu: berkisar 3,5 – 4 jam
TOEFL PBT (Paper- Based Test)
- Listening: 30-40 menit
- Structure and Written Expression: 25 menit
- Reading: 55 menit
- Writing: 30 menit Total waktu: sekitar 2,5 – 3 jam
Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes TOEFL IBT dan TOEFL PBT bisa berbeda tergantung pada lokasi, penyelenggara tes, dan peraturan lokal.
Perlu diingat bahwa waktu tes termasuk waktu yang diberikan untuk instruksi sebelum tiap bagian, jadi pastikan untuk membaca instruksi dengan baik dan memanfaatkan waktu yang diberikan dengan efektif untuk menjawab soal. Jangan lupa untuk mempersiapkan diri dengan baik dan belajar secara teratur agar dapat meraih nilai yang baik pada saat mengikuti tes TOEFL.
Materi Yang Diuji Dalam Tes TOEFL
Materi yang akan diujikan dalam tes TOEFL meliputi empat aspek bahasa Inggris, yaitu:
1. Listening (Mendengarkan)
Bagian listening dalam tes TOEFL menguji kemampuan peserta dalam memahami bahasa Inggris secara lisan. Peserta akan mendengarkan rekaman pidato, ceramah, wawancara, atau percakapan dan menjawab pertanyaan terkait informasi yang disampaikan dalam rekaman tersebut. Tugas ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami makna yang terkandung dalam sebuah percakapan atau pidato dalam situasi akademik atau profesional.
2. Reading (Membaca)
Bagian reading dalam tes TOEFL menguji kemampuan peserta dalam memahami teks tertulis dalam bahasa Inggris. Peserta akan membaca artikel, jurnal, atau buku dan menjawab pertanyaan terkait informasi yang terdapat dalam teks tersebut. Tugas ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami makna yang terkandung dalam sebuah teks tertulis dan kemampuan peserta dalam menganalisis, menyimpulkan, dan mengevaluasi informasi yang terdapat dalam teks tersebut.
3. Speaking (Berbicara)
Bagian speaking dalam tes TOEFL menguji kemampuan peserta dalam berbicara bahasa Inggris. Peserta akan ditugaskan untuk menjawab pertanyaan, memberikan tanggapan, atau menyampaikan pendapat mereka dalam bahasa Inggris. Tugas ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam menggunakan kosakata yang tepat, tata bahasa yang benar, serta kemampuan peserta dalam menyampaikan ide secara efektif.
4. Writing (Menulis)
Bagian writing dalam tes TOEFL menguji kemampuan peserta dalam menulis teks dalam bahasa Inggris. Peserta akan ditugaskan untuk menulis esai, surat, atau ringkasan tentang topik tertentu dan menunjukkan kemampuan mereka dalam menggunakan kosakata yang tepat, tata bahasa yang benar, dan struktur tulisan yang terorganisir. Tugas ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam mengekspresikan ide secara tertulis dan menunjukkan kemampuan peserta dalam memahami struktur dan tata bahasa yang benar dalam bahasa Inggris.
Baca Juga: IELTS, TOEFL dan TOEIC Pilih Yang Mana?
Tips dan Cara Belajar TOEFL Yang Benar
Berikut ini adalah tips dan cara belajar untuk tes TOEFL yang bisa kamu pelajari.
1. Mengetahui format tes
Kamu harus tahu kira-kira soal apa yang akan keluar saat tes nanti. Kamu bisa melakukan research di internet, nggak cukup kalau hanya dengan latihan soal dari buku saja, kamu juga disarankan untuk melakukan simulasi tes agar bisa menguasai soal-soalnya.
2. Luangkan waktu dua jam untuk belajar
Sebelum mengikuti tes TOEFL maka harus melakukan persiapan sebaik mungkin. Disarankan untuk belajar dari jauh-jauh hari mengingat materi yang harus dipahami sangat banyak. Dalam satu hari harus bisa maeluangkan waktu setidaknya dua jam untuk mempelajari materi materi TOEFL. Supaya mendapatkan hasil yang lebih optimal, sebaiknya belajar sesuai mood kamu, bisa pagi, sore, atau malam hari. Pemilihan waktu yang tepat juga akan mempengaruhi fokus kamu.
3. Meningkatkan penguasaan vocab
Supaya mendapatkan nilai atau skor yang bagus, berarti harus memperkaya koasata atau vocabulary. Kamu bisa memperbanyak vocabulary dari majalah, buku, dan konten sosial yang menggunakan bahasa Inggris. Kamu juga disarankan untuk memprluas wawasan dengan membaca bacaan yang membahas topik budaya, sains, politik dan ekonomi. Hal ini dikarenakan pada bacaan soal reading berisi tentang pengetahuan umum.
4. Memahami kelas kata
Structure menjadi salah satu bagian yang diujikan pada tes TOEFL. Dimana bagian ini dianggap menjadi bagian yang cukup sulit. Supaya bisa menaklukan soal di bagian structure maka harus mengetahui dan memahami pembagian kata dalam satu kalimat, seperti subject atau verb. Jika sudah memahaminya, makan akan lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal structure.
5. Sering menonton film berbahasa Inggris
Cara belajar TOEFL yang benar selanjutnya yaitu dengan menonton film bahasa Inggris. Cara ini bisa meningkatkan kemampuan listening dan kemampuan vocabulary. Ini dikarenakan saat menonton film kamu bisa mendengarkan percakapannya secara langsung. Jika ada kalimat dalam percakapan yang tidak dipahami, kamu bisa melihat subtitle bahasa Inggrisnya atau melihatnya di kamus.
6. Mulai membiasakan untuk menulis bahasa Inggris
Jika selama ini sering menulis pesan singkat, blog, status sosial media dan sebagainya dalam bahasa Indonesia, sebaiknya mengubah kebiasaan tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris. Saat menulis dengan bahasa Inggris perhatikan juga penggunaan grammar-nya. Periksa ulang dan apabila ada kesalahan pengejaan segera diperbaiki.
Baca Juga: Pentingnya Mengikuti IELTS Prediction Test Sebelum Official Test
Perbedaan TOEFL dan IELTS
IELTS (International English Language Testing System) dan TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah dua tes standar internasional yang dirancang untuk menilai kemampuan bahasa Inggris seseorang yang bukan penutur asli. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menilai kemampuan bahasa Inggris, namun ada beberapa perbedaan antara IELTS dan TOEFL, yaitu:
1. Tujuan IELTS digunakan untuk tujuan umum seperti studi, migrasi, dan pekerjaan, sedangkan TOEFL biasanya digunakan untuk melamar ke perguruan tinggi atau universitas di Amerika Serikat.
2. Struktur tes IELTS terdiri dari empat bagian yaitu Listening, Reading, Writing, dan Speaking, dengan waktu total tes selama 2 jam 45 menit. Sedangkan TOEFL terdiri dari empat bagian juga yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing, dengan waktu total tes selama 4 jam.
3. Penguji dan skor IELTS diukur oleh penguji manusia yang terlatih dan memberikan skor pada skala 0-9, sedangkan TOEFL diukur oleh sistem komputerisasi dan diberikan skor antara 0 sampai 120.
4. Jenis soal soal IELTS lebih beragam, termasuk pertanyaan objektif dan subjektif, seperti multiple choice, true/false, matching, gap fill, serta esai. TOEFL lebih fokus pada soal objektif seperti multiple choice.
5. Bahasa Inggris yang digunakan IELTS cenderung menggunakan bahasa Inggris yang bervariasi, sedangkan TOEFL menggunakan bahasa Inggris akademik yang kaku.
Namun, pada akhirnya pilihan antara IELTS atau TOEFL tergantung pada kebutuhan individu dan tujuan tes tersebut. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut, kamu dapat meminta saran dari institusi yang akan menerima hasil tes tersebut.
Meskipun persiapan untuk tes TOEFL bisa menjadi tantangan, dengan disiplin dan tekad, setiap orang bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka dan meraih skor yang diinginkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari sumber-sumber yang terpercaya dan tetap berlatih secara konsisten, karena tes TOEFL dapat membuka pintu bagi banyak kesempatan pendidikan dan karir yang menjanjikan di masa depan.
Jadi, sekarang kamu sudah tahu apa itu TOEFL, jenis dan cara belajarnya. Jangan lupa untuk berlatih sebelum mengikuti tes TOEFL ya! Mulai dari memperbanyak bacaan, menonton film berbahasa Inggris, atau bergabung dengan kelompok belajar bahasa Inggris. Jangan lupa untuk selalu berlatih, karena persiapan tes TOEFL sangat penting. Jadi, ayo coba tes TOEFL di Golden English sekarang dan siapkan diri kamu untuk menghadapi ujian bahasa Inggris kali ini!