fbpx

Now Everyone Can Speak English

Beberapa Kisah Peraih Beasiswa Luar Negeri yang Sangat Menginspirasi!

Daftar Isi

Beberapa Kisah Peraih Beasiswa Luar Negeri yang Sangat Menginspirasi!

kursus ielts online

 

Mendapatkan beasiswa ke luar negeri pastinya bukan hal yang gampang. Selain karena jumlah pelamarnya tak sedikit, proses yang perlu dilewati ketika melamar beasiswa pun sangat membuat lelah.

Mulai dari persiapan dokumen persyaratan beasiswa, mengikuti tes kemahiran berbahasa inggris (TOEFL/IELTS), menulis essay atau personal statement, meminta surat rekomendasi, sampai uji wawancara.

Seluruhnya adalah perihal yang perlu ditempuh seseorang ketika melamar beasiswa luar negeri meskipun tidak adanya jaminan untuk lulus. Maka, apabila gagal ya sudah, dapat mencoba program beasiswa luar negeri yang lain ataupun coba lagi di kemudian hari. Setidaknya kita mendapat pengalaman berharga.

Terlebih, saking beratnya kompetisi yang harus ditempuh seseorang buat memperoleh beasiswa luar negeri, banyak pencari beasiswa (scholarship hunter) yang pada akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjuangan sesudah beberapa kali tidak lulus.

Memang tak semudah yang dibayangkan untuk memperoleh beasiswa ke luar negeri, namun bukan hal yang tidak mungkin dicapai. Buat kamu yang sekarang ini sedang berjuang mendapatkan beasiswa, jangan pernah berfikir untuk mundur ya dan teruslah berusaha sampai impianmu bisa diraih.

Untuk menyemangati perjuanganmu, berikut kami sajikan 3 cerita inspiratif yang dilansir dari beragam sumber mengenai kisah seseorang yang berhasil menggapai beasiswa kuliah di luar negeri terlepas dari beragam kerumitan yang mereka lalui.

1.  Aula Andika Fikrullah, Yang Mampu Memperoleh Beasiswa S2 di USA

Baca Juga:  IELTS, TOEFL, TOEIC Pilih Yang Mana?

Sosok inspiratif pertama bernama Aula Andika Fikrullah Al Balad. Aula ialah salah satu dari 23 orang Indonesia terseleksi yang mampu mendapatkan beasiswa USAID prestasi untuk kuliah di Amerika pada tahun 2018, tepatnya di Universitas Lehigh, Pennsylvania, salah satu dari 50 universitas nasional terbaik di Amerika Serikat.

Perjuangan Aula untuk mendapatkan beasiswa USAID tidak lah mudah. Ketika masih pelajar di kelas 5 SD, Aula sudah dipaksa kekecewaan karena ia ditinggal oleh Ayah dan kedua kakaknya. Ayahnya, almarhum Ridhwan Kr Is, meninggal dunia imbas dari bentrokan yang terjadi di aceh. Sementara itu kakaknya, satu meninggal akibat sakit-sakitan lalu satunya lagi menjadi korban tsunami.

Peristiwa ini otomatis menyebabkan Aula jadi seorang anak yang tidak memiliki ayah di usianya yang masih kecil. Dengan keempat saudaranya yang masih ada, Aula sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara ini telah menyaksikan bagaimana kerasnya perjuangan hidup ibunya dalam membiayai kehidupan mereka sehari-hari sebagai seorang pedagang sayur di Gempong Lampasi, Aceh Besar.

Sesulit apapun kehidupannya saat itu, Siti Narimah ataupun Mak Cut tidak sampai hati menyuruh anak-anaknya membantu mencari pemasukan.

Semoga saja dengan adanya kisah tersebut, kamu bisa makin terpacu untuk mempersiapkan diri agar bisa juga merealisasikan impian studi di luar negeri dengan beasiswa. Yuk, bisa yuk !

Aldo

Aldo

Aldo

Aldo