Kalau kamu memiliki rencana untuk studi ke luar negeri atau bekerja di luar negeri, kamu akan membutuhkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris, seperti misalnya IELTS atau TOEFL.
Keduanya memang bisa digunakan untuk memenuhi syaratmu berkuliah atau bekerja di luar negeri, namun keduanya memiliki tujuan negara yang berbeda. Jika tujuanmu adalah negara-negara Eropa, maka kamu sebaiknya mengambil tes IELTS.
Tes IELTS bisa jadi sebuah ujian yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika kamu memiliki persiapan yang tidak matang. Oleh karena itu, kamu harus memiliki strategi agar mampu mengerjakan tes IELTS dengan baik.
Salah satu strategi yang sebaiknya kamu gunakan adalah mempelajari tips-tips menulis esai IELTS yang efektif. Untuk itu, yuk simak artikel berikut ini!
Pengertian IELTS
IELTS (International English Language Testing System) adalah sistem penilaian kemampuan bahasa Inggris Internasional yang populer di dunia. IELTS dikelola dan diselenggarakan secara bersama-sama oleh Universitas Cambridge, British Council, dan IDP Education Australia.
Tes IELTS menguji kemampuan bahasa Inggris peserta secara keseluruhan dengan membagi soal menjadi 4 bagian utama, yaitu reading (membaca), listening (menyimak), writing (menulis) dan speaking (berbicara).
Sertifikat IELTS dapat digunakan untuk melamar di 11.000 institusi di 140 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan lain-lain sebagaimana dilansir dari situs IELTS Asia.
Hal ini menunjukkan bahwa sertifikat IELTS tidak hanya diterima di institusi-institusi Eropa, tapi juga sudah diakui secara internasional.
Terdapat dua jenis tes IELTS, yaitu IELTS Academic dan IELTS General Training. IELTS Academic diperuntukkan bagi siswa yang ingin mendaftar untuk program sarjana atau pascasarjana di universitas dan perguruan tinggi di negara berbahasa Inggris.
Sementara IELTS General Training ditujukan bagi siswa yang ingin lanjut pendidikan menengah, profesional yang ingin melamar kerja atau ikut pelatihan kerja, hingga orang-orang yang mencari imigrasi di beberapa negara berbahasa Inggris seperti Kanada, Selandia Baru, Australia, dan Inggris.
Rentang skor IELTS adalah 0 – 9. Umumnya, standar minimum nilai IELTS yang diminta oleh institusi adalah 6. Tetapi kamu jangan berpatokan di sini, sebab ada juga beberapa universitas atau institusi yang mensyaratkan nilai IELTS minimum kurang atau lebih dari 6.
Durasi waktu pengerjaan tes IELTS adalah 2 jam 45 menit, terdiri dari seksi Listening 30 menit, Reading 60 menit, Writing 60 menit, dan Speaking maksimal 15 menit.
IELTS diselenggarakan hingga 4 kali dalam sebulan atau 48 kali dalam setahun. Di Indonesia, kamu bisa mengikuti tes IELTS di beberapa tempat (umumnya di kota-kota besar) yang sudah disediakan oleh institusi penyelenggara resmi IELTS di Indonesia seperti British Council, IALF, dan IDP.
Untuk hasil tes IELTS sendiri, biasanya keluar dalam 13 hari setelah pelaksanaan ujian dan dapat dicek secara online atau dengan datang langsung ke tempat penyelenggara tes.
Kalau kamu mau mengambil tes IELTS, kamu bisa mengunjungi situs ielts.org untuk mengetahui update terbaru jadwal dan tempat pelaksanaan tes IELTS di Indonesia.
Saat artikel ini ditulis, biaya untuk ikut ujian IELTS berkisar antara Rp 2.900.000 – Rp 3.317.000. Harga ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan dari penyelenggara tes. Untuk update harga IELTS terbaru, silakan kunjungi situs British Council atau IDP.
Kamu juga bisa mendaftar IELTS Official Test melalui Golden English dengan biaya sama, staff GE akan membantu proses administrasi Anda dari awal hingga Anda mendapatkan sertifikat. Klik https://golden-course.com/test-ielts-golden-english/ untuk informasi lebih lengkapnya.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Meningkatkan Kosakata atau Vocabulary for IELTS
Pengertian IELTS Writing Test
IELTS writing test adalah salah satu uji kemampuan IELTS yang akan menguji skill atau kemampuan berbahasa Inggris khususnya menulis. Di dalam uji kemampuan ini, kamu akan menuliskan dua esai untuk menjawab dua tugas yang berbeda dalam dua sesi.
Tugas-tugas writing test di IELTS ini diberi nama IELTS Writing Task 1 dan IELTS Writing Task 2. Esai yang kamu tulis pada task 1 atau tugas pertama, kamu harus menulis sebanyak 150 kata. Sedangkan pada task 2 atau tugas kedua, kamu harus menulis minimal 250 kata.
Secara keseluruhan, waktu pengerjaan IELTS writing test ini akan berlangsung selama 60 menit atau satu jam.
Tujuan dari ujian ini adalah untuk menilai kemampuanmu mengekspresikan pendapat atau menjelaskan sebuah poin dalam bentuk esai bahasa Inggris tertulis. Kemampuan menulis dalam bahasa Inggrismu akan dinilai dengan 4 standar, yaitu sebagai berikut:
- Yang pertama adalah Task Achievement atau keberhasilan tugas. Penilaian ini berdasarkan bagaimana tulisanmu relevan dengan tugas yang diberikan atau bahkan mengembangkan pandangan lebih luas dari topik yang diberikan.
- Yang kedua adalah Coherence and Cohesion atau koherensi dan kohesi. Penilaian ini berdasarkan bagaimana kamu membuat struktur kalimat yang koheren dan kohesif sehingga tulisanmu dapat dipahami dengan baik.
- Yang ketiga adalah Lexical Resources atau sumber leksikal. Penilaian ini berdasarkan bagaimana gayamu menulis dan penggunaan vocabulary atau kosakata yang beragam.
- Yang terakhir adalah Grammatical Range and Accuracy atau jangkauan dan akurasi tata bahasa Inggris. Penilaian ini berdasarkan penggunaan grammar bahasa Inggris. Apakah kamu menggunakan grammar yang beragam dan tepat dalam penulisanmu.
Perbedaan antara writing test di modul IELTS Academic dengan modul IELTS General Training adalah dari tipe pertanyaannya. Setiap modul memiliki tujuan penilaian yang berbeda.
Modul IELTS Academic menguji kemampuanmu menulis sesuatu yang sifatnya akademis, misalnya seperti kuliah ke luar negeri, sehingga topik yang dibahas mengenai akademik akan lebih dalam.
Sementara itu, modul IELTS General Training akan mengevaluasi kemampuanmu menulis untuk berbagai tujuan umum.
Nah, supaya lebih mudah membedakan keduanya, yuk perhatikan penjelasan berikut ini:
IELTS Writing Task 1
Pada tugas pertama di modul IELTS Academic, kamu akan mendapatkan pertanyaan berdasarkan gambar grafik mengenai topik tertentu. Pada bagian ini, kamu harus menulis esai deskriptif untuk menjelaskan bagan atau gambar grafik tersebut.
Gambar grafik atau bagan yang terdapat pada tugas pertama dapat berupa diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, tabel, peta, dan diagram proses tentang cara kerja sesuatu atau cara sesuatu dilakukan.
Kamu perlu menulis tentang poin-poin utama grafik, menganalisis tren (data-data) atau perubahan yang terjadi, membandingkan data, atau menjelaskan proses yang terjadi.
Sedangkan pada modul IELTS General Training, kamu harus menulis surat sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Misalnya kamu diminta untuk menulis surat informal, maka kamu jangan menulis surat tersebut dengan gaya penulisan formal.
Idealnya, kamu harus menyelesaikan tugas pertama dalam kurun waktu 20 menit. Karena esai yang kamu tulis di tugas pertama ini panjangnya hanya 150 kata. Kamu harus perhatikan waktu yang kamu habiskan pada tugas pertama.
Karena kalau kamu terlalu fokus dalam menulis esai di tugas pertama, kamu akan memiliki waktu yang sangat sedikit untuk melanjutkan tugas berikutnya.
Selain itu, perhatikan juga jumlah kata yang kamu tulis. Kamu harus memperhatikan jika tulisan lebih dari 150 kata. Jika jumlahnya masih di bawah 200 kata, maka tulisanmu masih dapat dimaklumi.
Tapi jika tulisanmu lebih dari 200 kata, hal itu akan memengaruhi bagaimana penguji akan menilai hasil tulisanmu pada test writing.
IELTS Writing Task 2
Esai pada tugas 2 di modul IELTS Academic berbentuk teks diskursif yang di dalamnya kamu harus menulis tentang pendapatmu juga disertai dengan kesimpulan yang kuat. Pendapat tersebut harus relevan dengan topik yang diberikan.
Kamu bisa menuliskan pro dan kontra terhadap topik yang diberi. Atau berupa sikap setuju atau ketidaksetujuan terhadap suatu permasalahan yang diberikan.
Agar kamu bisa menunjukkan kemampuanmu menulis secara akademis, tugas IELTS kedua ini harus ditulis dalam format baku. Kamu akan diminta untuk menulis esai mengenai opini, diskusi, perbandingan kelebihan dan kekurangan, pertanyaan langsung atau solusi.
Sedangkan esai pada tugas 2 di modul General Training, pertanyaan dan topik yang diberikan cenderung lebih sederhana.
Perlu kamu ketahui, pada tugas 2, kamu harus membuat tulisan yang memiliki panjang tulisan sebanyak 250 kata, yang artinya lebih panjang daripada tugas 1. Penilaian pada tugas 2 juga lebih berbobot dibandingkan tugas pertama.
Oleh karena itu, pastikan kamu menyelesaikan tugas esai kedua dalam waktu 40 menit.
Baca Juga: Persiapan IELTS: Memahami IELTS Listening dan Bagiannya
Tips Menulis Esai IELTS yang Efektif
Berikut ini adalah tips menulis esai IELTS yang efektif:
1. Pahami perintah dengan baik
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami perintah soal dengan baik. Dengan begitu kamu akan mengetahui sebenarnya esai apa yang harus kamu buat. Misalnya perintah pada soal menyebutkan tentang bagaimana regulasi pemerintah terkait seni.
Dengan begitu, kamu jangan membuat esai mengenai regulasi pemerintah terkait sains. Kalau tidak, kamu akan mendapatkan skor yang rendah nantinya.
Kemudian kamu juga akan diminta untuk menuliskan opinimu terkait sebuah pernyataan. Nah, kamu harus menulis sesuai opinimu apakah setuju atau tidak terkait pernyataan yang diberikan, lalu kamu harus menyampaikan bukti-bukti pendukung.
2. Buat outline struktur esai
Agar kamu bisa lebih mudah menulis esai, buatlah outline struktur esai terlebih dahulu. Dengan begitu kamu akan mengetahui lebih jelas apa yang akan kamu tulis. Misalnya seperti berikut ini:
- Introduction
- Main Body 1
III. Main Body 2
- Main Body 3
- Conclusion
Setiap outline biasanya berisi 3-5 paragraf, bergantung pada apa yang dibahas. Umumnya introduction dan conclusion hanya berisi satu paragraf saja.
3. Gunakan beragam kosakata
Beragam kosakata yang kamu gunakan akan sangat berpengaruh pada skor esaimu nanti. Oleh karena itu pergunakanlah beragam kosakata seperti:
- Kosakata yang kamu ketahui
- Sinonim dan antonim agar memperkaya tulisan bahasa Inggrismu
- Linking words agar tulisanmu lebih rubut. Misalnya seperti despite, although, moreover, since, however
4. Dukung opinimu dengan detail
Jika kamu diminta untuk menulis opini, maka gunakanlah detail-detail dan fakta yang bisa mendukung opinimu. Dengan begitu detail dan fakta tersebut akan membantu penguji lebih yakin dengan apa yang kamu tulis.
5. Baca ulang tulisanmu
Nah, setelah kamu menulis pastikan untuk membaca ulang tulisanmu. Hal ini agar kamu bisa meminimalisasi kesalahan sehingga kamu bisa mendapatkan skor yang kamu inginkan. Pastikan kamu lakukan hal ini ketika sudah selesai menulis esai. Jangan lakukan ketika kamu sedang menulisnya, karena hal ini hanya akan menghambat kinerjamu dan kamu akan kehabisan waktu.
Nah, kalau kamu ingin memilih tempat kursus IELTS yang tidak akan mengecewakanmu, pilihlah tempat kursus Golden English!
Program Golden English menawarkan fasilitas pembelajaran IELTS yang lengkap. Yaitu dengan menawarkan tips memecahkan berbagai jenis soal IELTS, mulai dari reading, listening, writing dan speaking.
Sedikit berbeda dengan lembaga kursus lainnya, Golden English memiliki beberapa kelebihan yang mungkin tidak kamu dapatkan di lembaga kursus lain. Yaitu Golden English Application (GEA) yang bisa memantau proses belajarmu.
Selain itu di dalamnya terdapat kelass gratis khusus grammar dan speaking agar kamu dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggrismu dengan maksimal. Cocok untukmu yang memiliki skor IELTS impian.
Kurikulum yang terdapat pada Golden English didesain agar para peserta dapat memahami setiap sesi materi secara utuh dan optimal. Terdapat juga pengarahan, pendampingan dan simulasi yang akan dilakukan secara intensif dan efektif.
Selain mendapatkan pembelajaran dan pendampingan IELTS intensif, setiap peserta kursus IELTS Golden English juga dapat mengikuti pre-test dan simulation test untuk melihat kemampuan awal dan akhir peserta.
Dengan mengetahui hasil pre-test di awal dan simulation test di akhir, tim Golden English dapat memantau progress pencapaian dan efektifitas kursus peserta.
Menariknya, jika peserta tidak mengalami peningkatan skor dari pre-test hingga simulation test, peserta berhak mengikuti pengulangan kelas kursus IELTS secara gratis. Sehingga kamu bisa memiliki jaminan skor IELTS yang tinggi jika memilih kursus di Golden English.
Lembaga kursus bahasa Inggris IELTS Golden English sudah tersebar di kota-kota di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bekasi dan Tangerang Selatan.
Peserta juga dapat memilih program IELTS yang ingin diikuti, seperti dalam kelompok kecil, kursus persiapan IELTS online atau kursus persiapan IELTS offline, dan intensive camp.
Yang dapat menguntungi para peserta adalah kursus IELTS di Golden English dikenakan biaya yang relatif murah. Yaitu mulai dari Rp.1.200.000.
Kalau kamu berencana mencapai skor IELTS yang tinggi, kamu bisa melakukan pendaftaran kursus IELTS preparation yang diadakan di Golden English. Kamu akan mempelajari soal-soal IELTS.
Kamu akan mendapatkan program placement test gratis lho! Kamu hanya perlu kunjungi situs Golden English saja untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya.
Kamu tinggal mengecek lokasi kursus IELTS di Golden English yang dekat dengan tempat tinggalmu.
Kamu juga bisa mengambil IELTS online course atau kursus IELTS online jika kamu lebih nyaman untuk mengikuti kursus tapi membutuhkan bimbingan jarak jauh.
Golden English menyediakan IELTS modular online untukmu yang ingin menyelesaikan kursus IELTS dari jarak jauh.
Kamu akan mendapatkan bimbingan terarah dari guru berpengalaman dan mendapatkan berbagai macam tips menghadapi IELTS test. Pastikan untuk terapkan tipsnya ketika mengerjakan tesnya ya! Agar kamu bisa mumpuni kemampuan bahasa Inggris.
Supaya kamu mahir berbahasa Inggris, jangan lupa untuk terus belajar terus tentang grammar bahasa Inggris khususnya di tenses. Jika Anda mencari kursus IELTS berkualitas, kami merekomendasikan kelas kursus IELTS di Golden English. Dengan kursus IELTS kami, kamu dapat meningkatkan skor IELTS kamu secara efektif. Selamat belajar!