10 Tips Membuat Motivation Letter Beasiswa Paling Simple

Tips Membuat Motivation Letter Beasiswa Paling Simple

Buat kamu yang lagi ngincer beasiswa, baik dalam negeri maupun luar negeri, pasti udah akrab banget sama yang namanya motivation letter. Sayangnya, walaupun bentuknya cuma surat dua halaman, banyak yang masih bingung dan akhirnya nulis asal-asalan, terlalu kaku, atau malah… tidak sesuai strukturnya.

Motivation letter sering banget jadi penentu apakah kamu layak lanjut ke tahap seleksi berikutnya atau nggak. 

Jadi, mimin mau bantu kamu lewat artikel ini, 10 tips membuat motivation letter beasiswa yang paling simpel tapi tetap kuat. Tips-nya nggak teori doang, tapi juga mimin racik dari berbagai sumber dan pengalaman nyata para awardee beasiswa.

1. Pahami Tujuan Motivation Letter

Sebelum mulai nulis, kamu harus tahu dulu: kenapa pihak pemberi beasiswa butuh motivation letter?

Motivation letter berfungsi untuk melihat seberapa besar keinginanmu, seberapa jelas tujuanmu, dan apa kontribusimu nantinya. Jadi bukan cuma soal nilai IPK atau prestasi, tapi soal siapa kamu dan apa yang kamu bawa ke meja.

Kalau kamu udah ngerti esensinya, kamu akan lebih mudah nulis secara tulus, bukan sekadar formalitas.

Baca Juga: Motivation Letter: Pengertian, Struktur, dan Cara Membuatnya

2. Riset Program dan Lembaga Pemberi Beasiswa

Setiap program beasiswa punya nilai, misi, dan target penerima yang sedikit berbeda. Misalnya, Chevening fokus ke kepemimpinan dan dampak sosial, Erasmus banyak ke kolaborasi internasional, sementara LPDP lebih ke kontribusi untuk Indonesia.

Kalau kamu nulis motivation letter dengan gaya yang “template banget”, bakal langsung kelihatan kamu nggak riset.

Coba masuk ke website resmi mereka, baca profil penerima beasiswa sebelumnya, dan pahami apa yang mereka cari.

3. Buat Outline Supaya Tulisan Kamu Terarah

Motivation letter yang baik harus runtut. Jangan asal curhat ngalor-ngidul tanpa struktur. Outline dasar bisa seperti ini:

  • Perkenalan singkat,
  • Motivasi memilih bidang studi,
  • Alasan memilih negara/universitas/program,
  • Pengalaman yang relevan,
  • Tujuan karier dan kontribusi setelah studi,
  • Penutup.

Pake outline bikin kamu hemat waktu karena udah tahu mau nulis apa di setiap paragraf.

4. Ceritakan Pengalaman Secara Spesifik

Motivation letter yang bagus nggak cuma bilang “saya aktif di organisasi.” Tapi ceritakan: organisasi apa? Di posisi apa? Apa yang kamu lakukan? Apa dampaknya?

Sample:

As the Head of the Social Division in the Student Executive Board (BEM), I led a women empowerment program focused on training housewives in household waste management. The program successfully reached 200 participants within three months.

5. Gunakan Struktur STAR

Kalau kamu cerita pengalaman, coba pakai format STAR:

Situation – Kejadiannya apa

Task – Apa tanggung jawabmu

Action – Apa yang kamu lakukan

Result – Hasilnya apa

Example using STAR structure

Situation: During my third year at university, our campus community faced a lack of waste management awareness, especially among local residents.

Task: As the Head of the Social Division in the Student Executive Board (BEM), I was responsible for creating a sustainable community program that could educate and engage local housewives in waste processing.

Action: I designed and led a three-month empowerment project that provided weekly training on household waste sorting and recycling. I collaborated with environmental NGOs and coordinated volunteers to ensure consistent program delivery.

Result: The program successfully reached over 200 participants and led to a 40% increase in household waste being recycled in the targeted neighborhood. It also inspired the university to fund two follow-up initiatives based on our model.

6. Tulis dengan Gaya Bahasa yang Natural

Kalau motivation letter kamu terlalu formal, bisa terasa kaku dan kurang menyentuh. Tapi juga jangan terlalu santai seperti nulis chat WA.

Kamu bisa nulis dengan gaya semi-formal, gaya bahasa ini cocok karena lebih santai tapi tetap professional.

7. Hindari Kalimat Klise

Banyak banget motivation letter yang isinya “Saya ingin belajar karena saya suka belajar,” atau “Saya ingin berkontribusi untuk bangsa.”

Kalimat seperti itu terlalu umum. Gantilah dengan hal yang lebih personal.

Sample:

“Growing up in a rural village where dropout rates were high and learning resources were limited, I realized early on that systemic solutions, not just good intentions, are needed to make education accessible. This inspired me to focus my undergraduate thesis on community-based education models, which I now hope to explore further through graduate research.”

8. Periksa Grammar dan Ejaan

Kalau diminta nulis dalam Bahasa Inggris, pastikan grammar-nya bener. Salah satu cara termudah adalah minta temen yang lebih jago bantu proofread. Bisa juga pakai tools kayak Grammarly atau Hemingway Editor.

Kesalahan umum kayak “I am graduate from…” (seharusnya “I am a graduate of…”) bisa bikin penilaian turun. Jadi jangan disepelekan.

9. Jangan Asal Copas Contoh Motivation Letter

Mimin tahu, kamu mungkin pernah nemu contoh motivation letter di internet. Termasuk di halaman ini. Tapi ingat, itu cuma referensi. Jangan langsung di-copy dan ganti nama doang ya.

Penilai beasiswa bisa tahu mana motivation letter yang ditulis dengan usaha pribadi, dan mana yang hasil tempelan. Jadi jadikan contoh sebagai inspirasi, bukan dipake mentah-mentah.

10. Minta Feedback Sebelum Dikirim

Kamu udah nulis, udah baca ulang berkali-kali, tapi tetap aja mungkin ada yang kurang sreg. Di sinilah pentingnya minta masukan dari orang lain.

Coba kirim draft kamu ke mentor, dosen, temen, atau siapa pun yang pernah lolos beasiswa. Feedback kecil bisa bantu kamu lihat hal-hal yang mungkin kamu lewatin.

Dan biasanya, saat didiskusiin, kamu juga jadi lebih yakin sama isi motivation letter kamu sendiri.

Baca Juga: 10 Contoh Motivation Letter Beasiswa Bahasa Inggris

Motivation letter beasiswa nggak perlu panjang atau rumit. Yang penting: jujur, jelas, dan menunjukkan kamu tahu kenapa kamu layak dapat kesempatan itu.

10 tips di atas bisa kamu jadikan checklist biar proses nulisnya lebih mudah dan hasilnya maksimal. Dan kalau motivation letter kamu butuh ditulis dalam Bahasa Inggris, jangan lupa persiapan TOEFL juga penting banget.

Kalau kamu butuh bantuan latihan intensif buat skill Listening Comprehension, Structure and Written Expression, Reading Comprehension, yuk ikutan program TOEFL Preparation di Golden English. Kamu bisa belajar bareng tutor yang berpengalaman, sekaligus dapet feedback yang berguna banget buat semua kebutuhan akademik dan beasiswa kamu.

Semangat terus ya, Goldeners!

kursus toefl

 

Teguh Gunawan, S.Li.

Teguh Gunawan, S.Li.

Digital Marketing Enthusiast who's passionate about SEO, Content Writing, and Copywriting.